Rabu, 16 Maret 2016

Semut dan Nabi Sulaiman

Siang tadi. Ketika matahari sangat senang sekali memancarkan sinarnya. Aku melancarkan sedikit jemari tanganku di atas smartphone yang ku punya. Dan membuka jejaring sosial FB. Kemudian tanganku terhenti pada sebuah group kisah para ulama. Aku tertarik akan sebuah cerita yang disampaikan oleh seorang anggota group. Menurutku cerita yang disampaikan mempunyai makna yang sangat kuat. Makna tentang kehidupan dunia ini.

Diceritakan bahwa ketika ada segerombolan semut yang sedang berjalan di tanah. Lalu datang Nabi Sulaiman dan pengikutnya. Karena Nabi Sulaiman bisa mendengar dan berbicara dengan binatang. Membuat beliau berhenti dan kemudian semut mendatangi
Nabi Sulaiman hendak berterima kasih. Kemudian Nabi Sulaiman meminta nasehat kepada semut tersebut.

Lalu semut berkata "Tahukah tuan mengapa ayah tuan dinamai Dawud?.
Nabi Sulaiman menjawab, "Tidak".
Semut itu berkata, "Karena ia mengobati (dawa) luka hatinya. Taukah tuan mengapa tuan dinamakan Sulaiman tanyanya lagi.
Nabi Sulaiman menjawab, "tidak".
Semut itu berkata, "karena tuan bersikap baik atas karunia yg diberikan kepada tuan dengan kebersihan hati".
Kemudian semut itu bertanya lagi, "Tahukan tuan kenapa Allah menundukan angin kepada tuan?".
Nabi Sulaiman menjawab,"tidak". Ingatlah tuan bahwa dunia ini seluruhnya adalah angin". maksudnya apa yang ada di dunia ini seperti angin, karena angin hanya lewat.
Nabi Sulaiman pun tersenyum merasa takjub dengan nasehat semut.

Dari cerita ini kita dapat mengambil kesimpulan bahwa apa yang ada di dunia ini ibarat angin. Hanya lewat sebentar saja seperti angin. Tak ada yang abadi di dunia. Sehingga apa yang Allah titipkan ke kita kita gunakan sebaik-baiknya. Dan kita juga mawas diri akan apa yang ada di dunia ini.jangan menurutkan kehendak nafsu untuk memiliki segala kenikmatan yang sementara di dunia ini. Melakukan segala cara untuk mendapatkannya tanpa menghiraukan perintah Allah dan Sunnah Rasulullah SAW. Karena seperti semut bilang. Dunia ini ibaratkan angin, sementara, sebentar dan menghanyutkan.

2 komentar:

  1. dunia ini diibaratkan seperti angin.. i like it..^_^

    BalasHapus
  2. hiks, menyentuh sekali, dalam maknanya. Semoga kita bisa memaknai hidup dengan sebaik-baiknya.


    chandratatian.blogspot.com

    BalasHapus

luvne.com resepkuekeringku.com desainrumahnya.com yayasanbabysitterku.com